Sejarah Narkoba
Sebelum muncul istilah narkoba lama sudah kita mengenal apa yang dinamakan dengan Candu, dalam catatan sejarah kurang lebih tahun 2000 SM di Samaria ditemukan sari bunga opium atau kemudian lebih dikenal dengan nama OPIUM ( Candu = Papavor somniferitum). Bunga ini tumbuh subur didaerah dataran tinggi diatas ketinggian 500 meter diatas permukaan laut. Penyebaran selanjutnya adalah ke daerah India, Cina, dan Wilayah-wilayah Asia lainnya.
JENIS-JENIS NARKOTIKA
OPIOID (OPIAD)

EFEK SAMPING YANG DITIMBULKAN :
Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal, peningkatan resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya melalui jarum suntik dan penurunan hasrat dalam hubungan sex, kebingungan dalam identitas seksual, kematian karena overdosis.
GEJALA INTOKSITASI (KERACUNAN) OPIOID :
Konstraksi pupil ( atau dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat ) dan satu ( atau lebih ) tanda berikut, yang berkembang selama , atau segera setelah pemakaian opioid, yaitu mengantuk atau koma bicara cadel ,gangguan atensi atau daya ingat.
Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis misalnya: euforia awal diikuti oleh apatis, disforia, agitasi atau retardasi psikomotor, gangguan pertimbangaan, atau gangguan fungsi sosial atau pekerjaan ) yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid.
GEJALA PUTUS OBAT :
Gejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir. Biasanya setelah suatu periode satu sampai dua minggu pemakaian kontinu atau pemberian antagonis narkotik.
Sindroma putus obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga dan menghilang selama 7 sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkin menetap selama enam bulan atau lebih lama.
GEJALA PUTUS OBAT DARI KETERGANTUNGAN OPIOID ADALAH :
kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi, menguap, demam, dilatasi pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur, termasuk pipotermia dan hipertermia.
Seseorang dengan ketergantungan opioid jarang meninggal akibat putus opioid, kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar yang parah, seperti penyakit jantung.
Gejala residual seperti insomnia, bradikardia, disregulasi temperatur, dan kecanduan opiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus zat. Pada tiap waktu selama sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin menghilangkan semua gejala. Gejala penyerta putus opioid adalah kegelisahan, iritabilitas, depresi, tremor, kelemahan, mual, dan muntah.
sumber artikel dari BNN
6 komentar:
makasih sob infonya....
Narkoba no Prestasi Yes
say no to drugs..
Ayo Kawan Sukseskan 2015 !
Obat Pembuluh Darah Tersumbat
Obat Vertigo
Obat Serangan Jantung
Obat Kanker Serviks Tradisional
Pengobatan Kista Rahim
Penyakit Akut
Obat Memperbaiki Fungsi Hati
Obat Kanker Jaringan Lunak
Obat Kanker Pita Suara
Obat Abses Anus
Obat Memperbaiki Sistem Pencernaan
Obat Gangguan Fungsi Prostat
Obat Kebas
Obat Multiple Myeloma
Obat Penyakit Sinusitis Akut
Obat Tangan Sering Kesemutan
Obat Penyakit Jantung Koroner Akut
Obat Herbal Pasca Operasi Kanker Payudara
Obat Gagal Hati Akut
Obat Penyakit Asma Akut
Obat Penyakit Asam Urat Akut
Obat Penghancur Batu Ginjal
Obat Penyakit Leukemia Akut
Obat Herbal Batuk Berdahak
Obat Abses Paru
Obat Radang Amandel
Obat Syaraf Kejepit Di Punggung
Obat Plak Pembuluh Darah
Obat Angin Duduk
Obat Jantung Aritmia
very interesting post
Obat Herbal Kanker Usus Halus
atasi penyakit amandel secara alami tanpa operasi
Obat Herbal Amandel Kronis Tanpa Operasi
Posting Komentar